Senin, 05 Maret 2012

SAAT DUNIA BERPALING DARIMU ,TENGOKLAH KE ARAH LAIN ,TAPI....

Judul di atas adalah salah satu lirik lagu band di Indonesia yang sedikit saya revisi,dimana kita disarankan mencari yang baru jika yang lama mengecewakan kita.Dan saya mencoba mengulas pandangan saya mengenai saran dari lirik lagu ini. Sangat logis, kadang dalam hidup, kita tentu pernah mengalami apa yang namanya kecewa, tentu tak satupun anak manusia menginginkannya apalagi sampai merencanakannya, tentu suatu kekonyolan jika ada orang yang merencanakan kekecewaan dalam hidup mereka. Banyak alasan mengapa seseorang bisa kecewa, mungkin karena gagal dalam suatu kompetisi, gagal promosi jabatan, atau mungkin gagal dalam urusan cinta. Semuanya identik dengan kata gagal. Bisa juga karena alasan lain, mungkin menginginkan suatu hal akan tetapi tidak kesampaian, dan lagi-lagi kembali ke kata “ gagal “.
Gagal melahirkan kekecewaan,akan tetapi tidak semua orang yang gagal akhirnya kecewa, ada seorang teman yang gagal masuk perguruan tinggi ternama, dan masuk perguruan tinggi yang tidak ia rencanakan, tapi dia bisa masuk jurusan yang diidamkannya. Di sana ia bertemu dengan gadis yang akhirnya menjadi pendamping hidupnya  kelak. Tentu ini termasuk kegagalan yang berujung kebahagian. Ini adalah salah satu contoh yang unik yang ada di sekitar kita. Tuhan mungkin tak mengijinkan semua keinginan kita terwujud di dunia ini, tetapi ia tahu apa yang sesunggguhnya kita butuhkan lebih dari yang kita tahu.

Satu hal yang sulit adalah ketika kegagalan demi kegagalan terus menerus mendera langkah kita di dunia. Tentu ada sebabnya mengapa kondisi yang unik ini bisa terjadi. Mungkin setelah kegagalan yang ke sekian kalinya kita menjadi putus asa dan merasa tidak punya semangat lagi untuk terus melangkah atau bisa disebut titik apatis, titik jenuh dimana kita merasa ingin mengakhiri semuanya. Berhenti dan lalu mati. Kondisi yang kadang memang sulit membuat langkah kita selanjutnya menjadi berat, dan akhirnya gagal lagi harapan kita.Tuhan itu bergantung prasangka hambaNya,jika kita berpikir negatif atas apa yang akan terjadi maka semua yang terjadi akan memberatkan kita, sial demi sial terjadi karena kita melangkah dengan pikiran negatif. Dan saat kita butuh solusi kita tak tahu apa yang sebaiknya dilakukan, tak ada orang yang sanggup menolong kita, dan hanya kita sendiri yang tahu betapa sakitnya dan hancurnya keadaan kita. Saat kondisi ini melanda cobalah untuk curhat ke Tuhan, bagi yang muslim mungkin dengan sholat malam dan setelah kita selesai sholat kita curhat pada Tuhan. Dan ingat pilihlah tempat yang sepi dan nyaman sehingga konsentrasi kita bagus dan  tersampaikanlah semua beban kita.

Mungkin ada banyak step yang dilakukan orang kebanyakan untuk setidaknya mengurangi beban derita yang mendera diluar curhat pada Tuhan, ada yang memilih curhat ke orang yang dipercaya.Tapi kembali lagi untuk beberapa kasus gagal dan kecewa yang unik itu akan sia-sia. Mungkin hati akan merasa puas bisa bercerita tentang beban yang di derita, akan tetapi kita hanya menyampaikan dan lawan bicara kita tak mampu memberi solusi, itu yang sulit. Tapi ini setidaknya mampu mengurangi beban kita dan orang sering melakukannya meskipun kembali lagi karena masalah kita yang kompleks dan kita hanya mendapat jalan buntu, terkesan sama saja keadaaan yang sebelum kita bercerita dan setelah kita bercerita.

Dalam kondisi getir, mungkin kita ingin mencari dunia baru atau lingkungan baru lebih tepatnya untuk memulai dari nol perjalanan hidup kita.Berharap orang baru yang akan kita temui akan menjadi solusi beban kita ini. Namun,coba kita pikirkan pemikiran ini tentu sangatlah riskan,betapa tidak , di lingkungan yang lama saja kita sudah kecewa dan ini akan malah membawa luka rahasia di lingkungan baru. Kita tak tahu apa yang terjadi di lingkunagan baru, apa kita mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan asing, dan apakah individu-individu di sana adalah oaring yang respek dengan kepribadian anda.Tentu perlu perhitungan dan observasi yang baik agar kita tidak membuat beban baru di lingkungan baru.Kita harus pandai beradaptasi dan kesabaran agar sukses di lingkungan baru.Jika kita bisa sukses melakukan langkah awal ini ini dan bisa melupakan rasa kecewa di lingkungan lama dan bisa mengambil hikmah di balik kekecewaaan kita ,tentu hidup di lingkungan baru bisa jadi solusi.

Namun pada kenyataannya orang akan sulit melangkah se ekstrim itu di saat hati sedang kalut. Solusinya adalah kita menerima dengan ikhlas kekecewaan kita betapapun sakit yang terasa.Lalu kita melangkah lagi dengan keyakinan di lingkungan baru. Jika ini sukses tentu akan membuat kita lebih puas daripada berhasil di lingkungan baru tapi masih menyimpan luka yang tak terlupakan dari lingkungan lama. Intinya ,kita jangan mudah putus asa,menyerah dan berpikir negative.Kita harus tetap percaya pada rencana Sang Pencipta,tetap optimis dan bersemangat dan cobalah untuk tersenyum,meskipun senyum di kala sedih adalah hal tersulit, tapi jika kita melakukkan tindakan konotasi dari perasaan kita yang sesungguhnya ini ,senyum bisa menawarkan perbedaan dan membuat kita hidup lebih baik. Meskipun ini tak semudah ayng dikatakan, kita harus tahu banyak hal yang kita benci sesungguhnya adalah hal yang terbaik bagi kita.  Intinya jangan menyerah dan tetap percaya pada takdir ini dan rencana Allah yang sudah Dia atur adalah yang terbaik bagi kita, apapun yang terjadi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar